Adakah pacaran syariah ?
Pacaran adalah sebuah budaya yang dibawa oleh orang barat yang sangat Jahiliyah, tak dapat dipungkiri bahwa sangat-sangat berbahaya bila kita terjerumus kedalamnya. Namun, adakah pacaran Syriah yang bebas dari mendekati zina ?
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)“. (Q.S. Ali Imran: 14).
Wanita,
Disebutkan Allah dalam ayat tersebut membuktikan bahwa kesukaan terhadap lawan jenis adalah salah satu kesenangan hidup. Namun, hal ini harus diletakan dalam tempat yang benar dan sesuai syari'at Islam.
Sesungguhnya pacaran merupakan salah satu budaya jahiliyah yang memberikan kita jalan untuk mendapatkan kesenangan terhadap rasa cinta kita terhadap si dia.
Namun, telah kita ketahui bahwa pacaran merupakan perbuatan dosa karna mendekati zina.
karna mendekati zina tersebut akhirnya orang banyak mencap bahwa bila kita dapat menghindari dari perbuatan mendekati zina meski kita pacaran, maka diperbolehkan. Bahasa simpelnya (pacaran Syar'i)
Perlu kita ketahui bahwa pacaran syar'i itu tidak ada !.
Jangan anggap karna pacaran syar'i itu tidak pegangan tangan, pelukan, ciuman dan... lebih parah lagi
bukan berarti terlepas dari dosa dan mudharat. Hanya dengan kita menatap matanya saja udah zina mata.
Biasanya kita berdalih "kita pacaran tapi kita cuman sms-an kok gak melebihi batasan" "kita cuman menanam perasaan kok gak lebih" padahal sudah zina hati dan pikiran masih saja bilang gak lebih.
Dan jangan anggap kita gak akan terjerumus jauh karna merasa ikhwan akhwatnya saling mengerti batasan. Padahal iblis dan tentaranya yang sudah berpengalaman ratusan tahun dalam menjerumuskan manusia rela untuk membuka 1000 pintu kebaikan untuk membuka 1 pintu keburukan. contohnya, setan rela membujuk kita untuk bersedekah lalu setelah itu setan membisikan hatinya agar berbuat ria.
Juga menganggap pacaran syar'i itu ibaratkan kita berzina syar'i karna melakukanya dimushola yang sepi, ibaratkan kita meminum khamr syar'i karna meminumnya di mesjid, sehingga kita menghalalkan yang haram hanya karna melihat dari prespektif lain.
Selain itu cinta kita pada lawan jenis dapat mengganggu cinta kita pada Allah.
Ibnul Qayyim menjelaskan,
”Kalau orang yang sedang dilanda asmara itu disuruh memilih antara kesukaan pujaannya itu dengan kesukaan Allah, pasti ia akan memilih yang pertama. Ia pun lebih merindukan perjumpaan dengan kekasihnya itu ketimbang pertemuan dengan Allah Yang Maha Kuasa. Lebih dari itu, angan-angannya untuk selalu dekat dengan sang kekasih, lebih dari keinginannya untuk dekat dengan Allah”.
juga imam syafi'i pun bernasihat
"Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang , maka Allah timpakan keatas kamu pedihnya pengharapan,
Supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia.
Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap pada-Nya."
Jadi kesimpulan yang kita dapat bahwa pacaran syariah itu Tidak Ada !
[fis16/Alislamedia]
Post a Comment