Media sosial kembali digemparkan dengan seseorang yang mendeklarasikan sebuah agama baru bernama Agama Angkasa Nauli (AAN). Hal tersebut bisa kita jumpai di akun jejaring sosial Facebook milik Sabar Nababan. Entah hal apa yang ada dipikiran pria berumur 46 tahun tersebut hingga mendeklarasikan agama baru dengan pusat bait suci dan sekretariatnya di Jl. Sunan Ampel II blok B-12, BTN Kodya Asri, Pagesangan, Mataram, NTB.
Ia mengumumkan informasi-informasi tentang cara ibadah dan peraturan agamanya diakun facebook miliknya. Ia mengungkapkan bahwa peraturan agama AAN tersebut harus dipatuhi oleh seluruh umatnya.
Salah satu isi peraturanya adalah Puasa 16 hari dengan tidak makan tetapi minum 3 gelas sehari dan puasa ini bisa dilakukan hanya satu kali seumur hidup, ia pun menambahkan bahwa jubah pendetanya berwarna hijau muda dan memakai dasi putih. Bahasa pengantar yang digunakan dalam Agama Angkasa Nauli (AAN) yang ia deklarasikan menggunakan bahasa Indonesia.
tak hanya itu ia menjabarkan Visi misi dari agamanya itu, yaitu menjadikan agama AAN sebagai agama yang memiliki akses paling besar di seluruh angkasa. Dan salah satu misinya yaitu menjadikan agamanya menjadi agama yang paling disukai oleh tuhan mereka sendiri yaitu tuhan Jahowa.
Tata cara ibadah yang dibuat oleh Sabar Nababan berupa berdoa, bernyanyi, koor, pengumuman, khotbah, pesembahan, dan penutupan, selebihnya ia mengaku bahwa ia masih memikirkanya.
Bahkan ia mengumumkan bahwa tuhanya adalah Tuhan Jahowa dan Tuhan Sabar Nababan yang tidak lain dan tidak bukan adalah dirinya sendiri. Iapun menyertakan daftar-daftar pengurus agama tersebut seperti pemimpin, penyebar, seksi perlengkapan, seksi keamanan, seksi perencana, dan seksi dana.
Sebelumnya ia telah sering membantah ayat-ayat dari kitab-kitab agama lain seperti ayat-ayat dalam agama kristen. Ruston Nababan, yang disebutkan oleh Sabar Nababan dalam akunya sebagai salah satu pengurus yang menjabat sebagai pemimpin agama AAN mengklarifikasi hal tersebut diakun facebook Sabar Nababan.
"Saya tdk mengenal langsung (hanya melalui FB) Sdr. Sabar Nababan. Saya tdk pernah di beritahu resmi atau diminta langsung sebagai pengurus AAN oleh Sdr. Sabar Nababan. Saya tdk pernah tertarik msk sebagai anggota/pengurus AAN." Ungkap Ruston Nababan, sabtu 20 Maret 2017.
Sayang disayangkan perilaku Sabar Nababan tersebut, karena ternyata ia seorang dosen fakultas teknik di Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat. Namun dari informasi yang kami dapat bahwa setelah dikonfirmasi hal tersebut kepada sang isri Sabar Nababan, ternyata ia sedang mengalami gangguan jiwa beberapa tahun terakhir, ia sempat dirawat di rumah sakit jiwa.
Kapolsek kota Ampenan, Kompol R Sujoko mengatakan bahwa Sabar Nababan telah diperiksa oleh kepolisian sektor Ampenan pada Ahad 19 Maret 2017. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah memintai keterangan dan hasilnya sedang dalam tahap perkembangan, dan ia sedang menunggu konfirmasi dari rumah sakit jiwa di Mataram.
Post a Comment