Penyakit Mahjura, penyakit yang menjangkit kebanyakan kaum muslim saat ini

Ada satu doa pengaduan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang diabadikan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al Quran. Dalam doa ini, Rasulullah mengadukan penyakit umat dalam memperlakukan Al Quran.

Berkatalah Rasul, “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran ini mahjura” (QS. Al Furqan: 30)

Dalam tafsir Al Qur'an Al Adzim arti Mahjura adalah enggan mendengar dan mentaati.

Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya ketika mengomentari ayat diatas menjelaskan bahwa Rasulullah mengadu pada Allah bahwa umatnya menjadikan Al Qur'an ini mahjura. Hal itu dikarenakan mereka tidak mau mendengar Al Qur'an dan mentaatinya.

Dalam Surat Fushilat ayat 26 dijelaskan bagaimana orang-orang musyrik menyikapi Al Quran. Mereka berkata kepada teman-temannya agar tidak mendengarkan Al Quran. Bahkan ada yang melakukan hiruk pikuk dan mengalihkan pembicaraan agar tidak mendengar Al Quran yang sedang dibacakan.

Dengan kata lain penyakit mahjura adalah enggan mentadaburi dan mendengar Al Qur'an. Karenanya Rasulullah dalam berdakwah pun menyampaikan pengaduan kepada Allah bahwa beliau telah sungguh-sungguh dalam berdakwah, hanya saja kaumnya itu yang enggan mendengar dan mentadaburi.

Ibnul Qayyim Al Jauziyah menjelaskan bahwa sikap mahjura bisa berwujud dalam lima bentuk sebagai berikut:


  1. Tidak tekun mendengarkannya
  2. Tidak mengindahkan halal dan haramnya walau dipercaya dan dibaca
  3. Tidak menjadikannya rujukan dalam menetapkan hukum menyangkut ushuluddin (prinsip-prinsip agama) dan perinciannya
  4. Tidak berupaya memikirkan dan memahami apa yang dikehendaki Allah yang menurunkannya
  5. Tidak menjadikannya sebagai obat bagi penyakit-penyakit hati
Mari kita merenungkan, bahwa meskipun penyakit ini dijelaskan dari kaum Quraisy namun sesunggunya penyakit Mahjura ini telah menjangkiti kebanyakan kaum muslimin pada zaman ini.

Maka marilah kita mulai membaca Al-Qur'an setiap hari walau hanya beberapa ayat namun dengan arti dan maknanya. Taddaburi Al-Qur'an sebanyak-banyaknya, karena sesungguhnya hanya inilah pedoman hidup kita didunia, dan itulah yang diperintahkan Allah Subhanahu Wata'ala. [Alislamedia]

Cara mengenali wahah penghuni neraka

Antara surga dan neraka terdapat sebuah jurang bernama "Al-A'raf". Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Allah Ta’ala di dalam al-Qur’an, melalui surat ketujuh, al-A’raf.

Imam Mujahid mengatakan, “Al-A’raf merupakan dinding pembatas antara surga dan neraka. Ialah dinding yang memiliki pintu.”

Pengertian ini juga menjadi pendapat Imam Ibnu Jarir ath-Thabari, Imam Sufyan bin Waki’, Imam Ibnu ‘Uyainah, Imam ‘Abdullah bin Abi Yazid, dan lainnya sebagaimana dirujuk dari perkataan sahabat mulia ‘Abdullah bin ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhu.

“Al-A’raf,” tulis Imam Ibnu Katsir mengutip keterangan sahabat mulia ‘Abdullah bin ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhu dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim saat menjelaskan ayat 46 surat al-A’raf, “adalah bukit yang terletak di antara surga dan neraka. Di sana, orang-orang yang berdosa di tahan di antara surga dan neraka.”

Lantaran tingginya tempat tersebut, orang-orang yang berada di sana bisa melihat surga dan neraka. Saat memalingkan pandangan menuju surga, mereka mampu merasakan sejuk dan damainya angin surga. Tatkala memalingkan pandangan ke neraka, mereka pun bisa merasakan pengap, panas, dan mengerikannya neraka.

Siapakah yang berada di al-A’raf?

“Yaitu,” simpul Imam Ibnu Katsir, “mereka yang kebaikan dan keburukannya setara. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh sahabat mulia Hudzaifah bin Yaman, ‘Abdullah bin Mas’ud, ‘Abdullah bin ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhum dan sahabat-sahabat serta ulama’ lainnya dari kalangan salaf dan khalaf.”

Yang menarik, di antara para penghuni al-A’raf itu, kita bisa mengenali wajah-wajah ahli surga dan ahli neraka.

“Yang masing-masing dari dua golongan itu saling mengenal dengan tanda-tanda mereka.” (Qs. al-A’raf [7]: 46)

Bagaimanakah cara mengenali wajah penghuni surga dan penghuni neraka?

“Para penghuni surga dikenal dengan putihnya wajah mereka. Sedangkan para penghuni neraka dikenal dengan hitamnya wajah mereka.” tutur Imam Ibnu Katsir mengutip pendapat Imam ‘Ali bin Abi Thalhah dari sahabat mulia ‘Abdullah bin ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhu.

Allahu akbar walillahil hamd. Mudah-mudahan ini tidak sekadar kita ketahui. Mudah-mudahan penjelasan para sahabat Nabi dan ulama ini mampu menyadarkan kita.

Kelak setelah meninggal dunia, dimanakah tempat kita? Adakah kita berwajah putih dan layak mewarisi surga? Ataukah termasuk wajah kelam dan hitam hingga dijebloskan ke dalam neraka?

Astaghfirullahal ‘azhiim.

Wallahu a’lam. [Alislamedia]
Sumber : Bersamadakwah.com

Nasehat untuk para pejuang dakwah

Kita sedang belajar suatu yang besar disini. Saudara, kita sering membuat acara besar seperti kajian/mentoring bersama tapi tidak ada yang hadir, kecuali hanya sedikit. Mungkin jumlahnya 5 orang. Itu sebuah kegagalan seluruh acara itu gagal. Hanya ada 5 orang yang hadir.

"Kita menyusun acara ini bersama, kita menyebar selembaran kertas, membuat pengumuman, kita menempelkan selembara kertas dimobil orang lain, bahkan kita sampai mengganggu orang lain, mengirim SMS spam yang tentunya tidak disukai, membanjiri dan memenuhi laman Facebook orang lain juga di social media lain tapi hanya 5 orang yang hadir ?!. Benar-benar gagal."

Sebenarnya, anda melakukan berbagai usaha itu bukan demi jumlah orang yang hadir. Anda melakukan berbagai usaha itu sebagai ibadah kepada Allah Shubhanahu Wata'ala. Jadi itu sudah sukses.

Walaupun tidak ada orang yang hadir dalam acara kita, itu tetap sebuah kesuksesan. Karena Anda baru saja melakukan pekerjaan untuk Allah azza wa jalla. Anda berusaha melakukan sesuatu untuk menegakkan agama.

Anda berusaha melakukan itu dan itu untuk Allah. Tidak ada hal lain yang membuatmu tertekan, tidak ada alasan untukmu merasa tertekan. Bahkan Allah memberitahu kepada Rasulullah "Laa Tahzan Alaihim." (QS. An-Nahl:127, An-Naml:70,Al-Hijr:88). Jangan cemaskan mereka. Lakukan saja pekerjaanmu !.

"Fa dzakkir innamaa anta mudzakkir." (QS. Al-Ghasiyah:21) 'Teruslah beri peringatan, tugasmu hanya memberi peringatan'. Jangan perdulikan apa yang orang lain bicarakan, lakukan saja apa yang Allah perintahkan, itulah yang Allah beri tahu kepadamu.

Inilah mentalitas pekerja untuk Islam. Tidak penting dalam kapasitas apapun, baik anda hanya sebuah sukarelawan yang kerjanya hanya memindahkan barang-barang atau membantu membereskan mesjid sebelum shalat Jum'at. Dalam kapasitas apapun Anda membantu, mentalitas anda adalah 'apapun yang saya kerjakan bernilai disisi Allah'.

Ketika zaman Rasulullah ada seorang wanita tua yang biasa menyapu mesjid Nabawi. Radhiyallahu Anha', Tak ada yang mengtahui namanya. pada suatu hari ia menghilang secara misterius lalu ada kabar bahwa mungkin dia meninggal. Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bertanya kepada para sahabat "Kemana dia ?"

Lalu beliau menangis karenanya dan beliau memberinya doa dan pujian untuknya. Padahal tidak ada yang datang kepada halaqahnya, ia tidak membuat sebuah halaqah. Dia tidak melakukan sesuatu hal yang besar. Bahkan tak ada yang tau namanya. Tapi dia sangat sukses hingga membuat Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam merindukanya dan beliau berdoa untuknya.

Jangan menganggap apa yang anda lakukan terhadap agama anda itu kecil, jangan anggap remeh hal itu. Atau "karena saya bukan ketua organisasi Islam ROHIS (Rohani Islam) atau LDK (Lembaga Dakwah Kampus) ? lalu apa gunanya ?. saya hanya seorang sukarelawan, saya hanya seorang sekretaris, saya hanya seorang bendahara, saya hanya anggota biasa, apalah itu, tidak ada apa-apanya." Wahai saudaraku coba pikirkanlah wanita tua yang menyapu mesjid nabawi yang diceritakan tadi, pikirkanlah.

Kita disini bukan untuk meraih jabatan organisasi, kita disini untuk mengabdi kepada agama. Kita disini untuk mengabdi kepada Allah Azza wa jalla. Kita tidak seperti iblis, bila tidak mendapat jabatan, dia akan marah. Kita tidak seperti itu. Kita tidak peduli akan jabatan organisasi. Itu semua hanya gelar, semua itu akan datang dan pergi.

Siapa ketuanya, siapa mc, siapa bendahara, siapa sekretaris, siapa yang bertanggung jawab, siapa imamnya, tidaklah penting semua itu. Pada akhirnya, jika kita semua tulus mengerjakanya karena Allah, antara mubaligh yang berbicara didepan dan seorang yang membantu membersihkan mesjid anda tidak akan tahu siapa yang diberi pahalanya lebih banyak oleh Allah.

Terkadang ada sebuah konferensi Islam dan terdapat ribuan orang yang hadir, semua menyimak dan berkata "Masyaa Allah pembicaraanya sangat hebat !" padahal dia tidak melakukan apapun, dia hanya diundang dengan pesawat, menginap dihotel dan berbicara selama 20-30 menit. Dia tidak melakukan apapun, siapa yang berkerja ? ya, mereka yang berusaha agar anda masuk aula, yang tetap berjaga sepanjang malam agar acaranya berjalan lancar, tak ada yang tahu siapa namanya, ia berkerja dibalik layar.

Mereka tidak naik kepanggung lalu berkata "Ya saudaraku sama-sama, acara ini mungkin tidak akan berjalant tanpaku." Mereka tidak lakukan itu. Tetapi, Allah mengenali mereka dan itu sudah cukup. Inilah perilaku pekerja untuk Islam.

Semoga Allah Azza Wa Jalla menjadikan kita sebagai orang yang berusaha menegakkan agama seberapapun kapasitasnya.

Tulisan ini tidak bertujuan untuk menjelek-jelekan seseorang. Namun, tulisan ini ditulis agar semua orang dapat terus termotivasi berdakwah dijalan Allah seberapapun itu kapasitanya, baik hanya membersihkan mesjid, membuat program halaqah, atau bahkan sebagai pemateri halaqah.

Teruslah berjuang untuk agama Allah, cukuplah Allah bagi kita. Kerjakan semua hal Lillah Karena Allah sekecil apapun itu, Karena tidak ada amal baik yang kecil dimata Allah, semuanya bernilai disisiNya.... [Alislamedia]

Kristenisasi di SD Sumenep berkedok wawasan bangsa

Kasus kristenisasi terjadi disebuah Sekolah Dasar di Sumenep. Hal ini terkait kabar dan tersebarnya foto-foto aktivitas para siswa yang pada kegiatan kristenisasi. Bahayanya mereka berkedok bahwa acara ini adalah acara untuk meningkatkan wawasan kebangsaaan.

Dilansir dari islamedia.id diduga acara ini diselenggarakan oleh Dewan Harian Cabang (DHC) 45 Sumenep dan Yayasan Sejahtera Bangsa Mulia (YSBM).

Para siswa dan siswi SD bahkan diberi buku gambar Kristenisasi dan dimintai untuk menggunakan salib.

Sampai berita ini disampaikan pihak berwajib telah mengamankan yang bersangkutan, dan diminta seluruh kaum muslimin untuk waspada.

[gallery] [img src="https://2.bp.blogspot.com/-rcquMTZNDsw/WLK5kcALyMI/AAAAAAAAAN0/GLCEB5CBIJY7P48M4jt1ndFCsqoTbhj-ACEw/s320/salib1.jpg"][/img] [img src="https://3.bp.blogspot.com/-8tuj1-gkx8k/WLK5k7Q8L8I/AAAAAAAAAN0/HcbM7jIR6dMBDBommBEbzZWKErhB0EobACEw/s320/salib7.jpg"][/img] [img src="https://1.bp.blogspot.com/-AraLNNwI-qg/WLK5kays3ZI/AAAAAAAAAN0/wcTwy1HJF8oVLjkyv0dREHbsLM36X8pWQCEw/s320/salib5.jpg"][/img] [img src="https://3.bp.blogspot.com/-jdKOVwPj3rI/WLK5ka8nS6I/AAAAAAAAAN0/jmdY87_oXbY8YxlgyYIrtb-Nc8YgbDoTACEw/s320/salib6.jpg"][/img]
[/gallery]

[Alislamedia]

150 warga Filipina mengikrarkan syahadat

Islam memperilhatkan perkembanganya di filipina. Kini kita bisa menjumpai banyak orang filipina yang dengan sukarela tanpa paksaan dan tanpa ancaman mereka mengikrarkan syahadat dan memulai hidup sebagai seorang Muslim.

Baca :
Lebih dulu Nabi Adam atau Manusia purba ?
Syaikh Bin Baz dan seorang pencuri
10 Panglima perang hebat islam

Belum lama ini terdapat sebuah kabar menggembirakan sekaligus mengharukan dimana masyarakat di Belelleng Isabella, Cagayan Valley mengikrarkan syahadat. Yang membuat tidak biasa adalah terdapat seorang biarawati pula yang ikut memilih jalan hidup barunya sebagai seorang muslimah.

“Allahu Akbar !! Segala puji dan syukur hanya untuk Allah Subhanahu Wa Ta’ala, 2 hari ini dan siang tadi ibu dari Jing Utleg Pinapin (mualaf mantan biarawati) dan lebih dari 150 orang telah bersyahadat bersama team dakwah kami gabungan dari Mualaf Center Darussalam, Indonesia Street Dawah, Sahabat Dakwah Mualaf.com di Balelleng, Isabella Cagayan Valley, Filiphine” tulis Wakil Direktur Mualaf Centre Indonesia Hanny Kristianto di akun Facebook pribadinya, sabtu(28/1/2017).

Proses syahadat ratusan warga Filipina tersebut dibimbing oleh gabungan beberapa mubaligh Asia Tenggara seperti Ustadz Priyo Nugroho, Abdulraheem Cruz (putra Abdulrahman Cruz mantan pendeta gereja Iglesia ni Cristo), Ibhrahim Sanggalia (mantan pastor 7th day Adventist) dan Abdul Jalil.
[Alislamedia/islamedia]

Lebih dulu Nabi Adam atau manusia purba ?

Assalamu’alaiku Wr.Wb

Langsung aja pak ustadz. Sebetulnya pertanyaan ini sudah lama sekali ada di dalam benak saya. Pertanyaan ini muncul pada saat saya duduk di bangku SMP dan mulai mengenal pelajaran tentang Manusia Purba dan Kehidupan Dinosaurus atau yang lebih kita kenal dengan zaman Prasejarah.

Seperti yang kita ketahui, Nabi Adam adalah manusia pertama kali yang Allah SWT ciptakan dan turunkan ke Bumi ini. Padahal kita tahu, bahwa ada kehidupan Prasejarah, di mana di sana hidup manusia-manusia purba yang menurut teori adalah nenek moyang manusia atau manusia yang ber-evolusi.

Analisa saya:


  1. Apabila Nabi Adam yang duluan diturunkan ke bumi ini, berarti masa-masa Kenabian Islam berbarengan dengan zaman Dinosaurus dan Manusia Purba? Hanya saja terdapat perbedaan tempat saja. Dan berarti Manusia Purba bukanlah Nenek Moyang Manusia, karena memang sudah ada Nabi Adam. Dan jika hal ini benar, maka teori dan pelajaran yang ada pada kurikulum IPA adalah salah. Karena ternyata nenek moyang manusia bukanlah Manusia Purba, melainkan Nabi Adam, karena pada kenyataannya manusia tidak pernah berevolusi.
  2. Tapi, apabila Manusia Purba yang duluan, berarti Nabi Adam bukanlah makhluk yang pertama kali diciptakan Allah. Dan makhluk apakah Manusia Purba itu?
Terima kasih atas jawabannya Pak Ustadz.

Salam hormat saya,

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Tanpa harus mengkonfrontir teori manusia purba dengan Al-Quran, sebenarnya ilmu pengetahuan terbaru sudah mematahkannya. Beberapa temuan terakhir justru menunjukkan bahwa teori tentang manusia purba semakin jelas kebohongannya. Bukti-bukti ilmiyah yang dahulu sering diajukan oleh kalangan evolusionis, satu per satu kini terbantahkan. Semakin hari semakin terkuak fakta bahwa teori manusia purba adalah sebuah kebohongan besar.

Selama ini kita memang dicekoki teori manusia purba dalam kurikulum pendidikan. Para evolusionis telah merekayasa skema khayalan dengan sangat fantastis. Bahkan seringkali dilengkapi dengan ilustrasi yang nampak sangat realistis. Konyolnya, semua itu masuk ke dalam kurikulum pendidikan di seluruh dunia, termasuk di dunia Islam.

Mereka memasukkan Australopithecus, ras kera yang telah punah sebagai ras ‘nenek moyang manusia’. Padahal ada jurang besar dan tak berhubungan antara kera dan manusia.

Adapun ras manusia primitif menurut mereka, sebenarnya hanya variasi dari ras manusia modern, namun dibesar-besarkan sebagai spicies yang berbeda. Faktanya, tidak ada urutan kronologis seperti itu. Banyak yang hidup pada priode yang sama yang berarti tidak ada evolusi, bahkan ada yang lebih tua dari jenis yang diklaim sebagai nenek moyangnya.

Tatkala para evolusionis tak juga menemukan satu fosilpun yang bisa mendukung teori mereka, terpaksa mereka melakukan kebohongan. Contoh yang paling terkenal adalah manusia Piltdown yang dibuat dengan memasangkan tulang rahang orang utan pada tengkorak manusia. Fosil ini telah membohongi dunia ilmu pengetahuan selama 40 tahun.

Kisahnya pada tahun 1912 seorang ahli palaentologi amatir bernama Charles Dawson mengklaim bahwa dia telah menemukan sebuah tulang rahang dan fragmen tengkorak di sebuah lubang dekat Piltdown, Inggris. Tulang itu mirip tulang rahang hewan namun gigi dan tengkoraknya seperti milik manusia. Spesimen ini dinamakan Manusia Piltdown dan diduga berumur 500.000 tahun.

Rekonstruksi terhadap manusia Piltdown dilakukan dan setelah dipajang di berbagai mueium sebagai bukti nyata evolusi manusia. Selama lebih dari 40 tahun sejumlah penafsiran dan gambar dibuat. Banyak artikel ilmiyah tentang manusia piltdown ini, termasuk 500 tesis doktor tentangnya.

Namun pada tahun 1953, hasil pengujian secara menyeluruh terhadap fosil tersebut menunjukkan kepalsuannya. Tengkorak tersebut berasal dari manusia yang hidup beberapa ribu tahun yang lalu, sedangkan tulang rahangnya berasal dari bangkai kera yang baru terkubur beberapa tahun. Gigi-giginya ditambahkan kemudian agar terlihat mirip manusia lalu persendiannya disumpal. Setelah itu seluruh fosil diwarnai dengan potasium dokromat agar tampak kuno.

Kalau kita menyodorkan ayat Allah SWT di dalam Al-Quran Al-Karim dan hadits Rasulullah SAW tentang manusia pertama, besar kemungkinan para hamba sahaya teori evolusi akan menentangnya. Mereka akan mencari alibi dan dalih untuk membuat penafsiran ‘lain’ alias menentang kebenaran yang ada di dalamnya.

Berapa banyak dari umat Islam yang masih saja percaya bahwa ada manusia sebelum nabi Adam. Fanatisme buta kepada teori evolusi telah membuat mereka menentang apa yang telah Allah SWT sampaikan dalam kitab suci.

Jadi jawaban yang benar adalah bahwa manusia purba tidak pernah ada, sebab teori evolusi juga tidak pernah terbukti. Ada sejuta kejanggalan yang memaksa teori evolusi termasuk teori manusia purba harus dihapus dari kurikulum pendidikan sekolah.

Adam alaihissalam adalah makhluk cerdas pertama di muka bumi. Dengan kedatangan beliau, maka untuk pertama kalinya bumi didatangi oleh makhluk cerdas dari luar angkasa (alien). Kecerdasan manusia sungguh merupakan loncatan besar dalam sejarah bumi, yang sebelumnya hanya dihuni oleh makhluk-makhluk kelas bawah berupa hewan dan tumbuhan. Tidak pernah ada makhluk asli bumi yang mengalami proses evolusi, kecuali hanya ada di film-film Holywood saja.

Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc. [Alislamedia]

Kutipan : eramuslim.com

Tidak memiliki uang untuk kebutuhan selama 1 bulan akhirnya seorang ibu di Amerika ini berniat untuk menjual kalung yang dihadiahi oleh ibunya. Datanglah ia ke sebuah toko emas, dan bertemulah ia dengan seorang pemuda muslim.

Lalu terjadilah percakapan kecil diantara keduanya. "kenapa anda ingin menjualnya ?" Tanya pemuda tersebut,

"Saya tidak memiliki uang lagi untuk memenuhi kebutuhan saya selama 1 bulan kedepan."

Selang beberapa saat pemuda tersbut kembali bertanya "Apa hanya itu alasan ibu untuk menjual kalung ini karena tidak mempunyai uang ?"

"Ya kalung emas ini adalah pemberian Ibu saya namun saya mendapat masalah sehingga terpaksa menjualnya." jawab Ibu ini.

"Berapa ibu membutuhkan uangnya ?" tanya pemuda muslim

"Saya tidak tahu mungkin kalung ini dapat membantu"

tak lama pemuda ini mengeluarkan uang dari laci kasirnya dan memberikanya kepada Ibu tadi sekaligus dengan kalungnya yang membuat ibu ini terkaget dan menangis melihat kedermawanan pemuda ini.

Diketahui pemuda ini berasal dari Suriah, ia seorang muslim dari Suriah yang tinggal di Dallas, Amerika Serikat. Bila hati telah sepenuhnya hanya mengharapkan Ridha Allah Subhanahu Wata'ala maka tidak akan ia tergiur hanya karena uang dan dunia semata.


[Alislamedia]

Diceritakan dalam sebuah kelas belajar-mengajar, datanglah seorang wanita yang biasa mengajar kepada murid-murid dikelas tersebut.

Setelah masuk lantas ia memberikan sebuah lembaran kertas dan menyuruh seluruh siswa untuk menggambar Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam. Namun, seorang bocah mengangkat tangan untuk bertanya dan menjelaskan tetapi gurunya tak memberikan ia kesempatan. Akhirnya setelah waktu telah berjalan lama waktupun habis.

Karena ia teak pernah melihat Rasulullah namun ia sangat mencintai Rasulullah, akhirnya bocah ini tidak menggambar wajah Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam tetapi ia memilih "Mengirim surat" kepada Rasulullah.

Berikut videonya :


[Alislamedia]

Terlihat biasa namun pemuda ini mengejutkan siapa saja yang menontonya. Ya, mungkin pakainya atau penampilanya terhilat biasa bahkan terkesan lusuh namun didalamnya terdapat sebuah bakat yang sangat tidak bisa diremehkan.

Yaitu ia dapat menirukan suara-suara syaikh dalam melantunkan ayat suci Al-Qur'an. Kami duga pemuda tersebut bernama Binisu'ul namun kami tidak dapat menemukan daerah asal pemuda tersebut.

Berikut videonya :


[Alislamedia]

CEO Google suarakan dukungan pada muslim dan sindir Trump
Menyusul pernyataan rasis Donald Trump terhadap umat Islam, CEO Google Sundar menyuarakan dukungannya pada kaum muslim.
Ia menentang pernyataan kontroversial bakal calon presiden AS Donald Trump yang berencana melarang kaum muslim masuk AS, jika ia jadi presiden nanti.

“Jangan biarkan ketakutan mengalahkan nilai nilai kita,” demikian judul postingan blog yang ditulis Sundar.
Ia juga mengingatkan, bahwa salah satu kekuatan AS adalah penerimaan pada warga baru.
“Keterbukaan pikiran, toleransi, dan penerimaan pada warga baru Amerika adalah salah satu kekuatan terbesar negeri ini. Dan ini bukan kebetulan, Amerika pada akhirnya, dahulu dan sekarang adalah sebuah negara imigran,” tulis pria kelahiran India itu.

Diberitakan detik, meski Sundar tak menyebut Donald Trump secara langsung, namun ia mengutarakan sindiran.

“Itulah mengapa terasa melemahkan semangat saat melihat wacana intoleransi muncul di berita belakangan ini, statemen yang menyatakan negara kita akan lebih baik tanpa suara, ide, dan kontribusi grup orang tertentu, berdasarkan hanya dari mana mereka atau agama mereka,” sindirnya.

“Jangan biarkan ketakutan mengalahkan nilai nilai kita. Kita harus mendukung muslim dan komunitas minoritas lain di AS dan juga di seluruh dunia,” tulis Sundar.

Sebelumnya, seperti diketahui, CEO Facebook, Mark Zuckerberg juga menyuarakan dukungnnaya pada Muslim. [detik/islamedia/alislamedia]

10 Panglima perang hebat Islam

Panglima dalam sebuah peperangan sangatlah berperan penting, selain harus berani, kuat, cerdas, ia juga harus memiliki akhlaq yang bisa menjadi tauladan bagi seluruh pasukanya.

“Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (At-Taubah/9: 41)

Allah Subhanahu Wata'ala sendiri mewajibkan seluruh umatnya untuk berjihad baik dengan harta dan jiwa untuk membela agama. Sehingga banyak sekali para sahabat yang berjihad dijalanNya dan meninggal sebagai seorang Syuhada.

Berikut 10 panglima perang hebat dalam Islam :

1. Muhammad Al Fatih (sang penakluk)

Seorang pemuda belia yang dapat menaklukan konstantinopel yang kemudian mendapat gelar "Al Fatih". Semua berawal dari Bisyarah/janji Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bahwa muslimin akan menaklukan Konstantinopel.

Yang berhasil menaklukanya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukanya adalah sebaik-baik pasukan. Beliau adalah Sultan Mehmed II atau yang biasa dikenal Muhammad Al-Fatih.

Teriakan takbir dan semangat jihad menjadi penenti nasib konstantinopel, sehingga akhirnya kota konstantinopel takluk ditangan Sulatan Mehmed II karena tidak kuat menahan gelombang serangan pasukanya.

2. Khalid Bin Walid (pedang Allah yang terhunus)

Khalid bin Walid merupakan panglima perang yang masuk ke medan perang puluhan kali dan tidak pernah kalah. Beliau terus mengukir namanya pada setiap momen jihad sehingga dijuluki sebagai Saifullah Al Maslul (Pedang Allah yang terhunus). Beliaupun berhasil menumpas nabi-nabi palsu termasuk Musailamah Al Kazab.

3. Saad Bin Abi Waqas (singa yang keluar dari kandangnya)

Beliau merupakan sahabat nabi yang ahli dalam memanah, beliaulah yang mendapat doa Rasulullah agar panahnya selalu tepat sasaran.

Saad bin Abi Waqas adalah salah satu sahabat Rasulullah yang dijamin masuk surga. Beliau juga adalah orang yang didoakan Rasulullah agar setiap doanya selalu diijabah Allah. Saad bin Abi Waqas tercatat sebagai orang pertama yang menumpahkan darah dijalan Allah.

Pada masa khilafah Umar bin Khattab beliau dipercaya untuk memimpin perang Qadisiyah. Hingga puncaknya pada 15 Hijriah muslimin berhasil memenangkan perang Qadisiyah yang menjadi tanda kejatuhan Imperium Persia.

4. Ali Bin Abi Thalib (panglima yang dicintai Allah dan RasulNya)

Ali bin Abi Thalib adalah salah seorang sahabat Rasul yang dijamin masuk surga. Beliau juga merupakan khalifah ke-4 Muslimin. Beliau salah satu sahabat yang di didik langsung oleh Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam.

Beliaulah yang menerima panji perang dan beliaulah seorang yang mencintai Allah dan RasulNya dan Allah dan RasulNya pun mencintainya. Ali bin Abi Thalib dan Zubair bin Awwam melawan 2 orang utusan yahudi dalam perang Khaibar yang memiliki tinggi 5 hasta yaitu Marhab dan Amir dan merekapun berhasil dikalahkan.

5. Usamah Bin Zaid (panglima termuda)

Dialah yang dicintai oleh Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam. Pada usia belia dia sudah bersemangat untuk mengikuti seuran jihad. Perang pertama beliau adalah pada usia 15 tahun yaitu pada perang Mu'tah.

Hingga pada akhirnya ketika beliau menginjak usia 18 tahun ia diangkat sebagai panglima perang dan harus memimpin sahabat-sahabat senior seperti : Abu Bakar, Umar, Ali dan sahabat lainya.

6. Amr Bin Ash (sang penakluk Mesir)

Rasulullah mempercayakan beliau menjadi panglima dan menyebarkan Islam di Oman. Pada zaman khalifah Umar beliau dipercaya untuk menaklukan Mesir.

Akhirnya beliau berhasil membebaskan Mesir dari kezhaliman. Amr bin Ash kemudian diberi kepercayaan untuk memimpin masyarakat Mesir. Dan dengan ditaklukanya Mesir membuka jalan untuk menaklukan Afrika dan Eropa.

7. Tariq Bin Ziyad (penakluk Andalusia)

Dengan semangat menyala, 12.000 pasukan yang dipimpin Tariq bin Ziyad melawan 100.000 pasukan Raja Roderick yang menentukan sejarah Spanyol dan Portugal.

Penaklukan ini mengantarkan Andalusia menjadi kota modern yang menjadi kiblat ilmu pengetahuan dunia selama 8 abad. Kejayaan ini tidak lepas dari panglima besar kaum muslimin yang dengan keberanian dan keshalehanya menjadi penghantar kejayaan Andalusia.

8. Shalahuddin Al Ayyubi (sang pembebas Al Quds)

Misi pertama yang dilakukan Shalahuddin Al Ayyubi adalah dengan menyatukan Aqidah umatnya. Salah satu tolak ukur yang dimiliki Shalahuddin dalam kesiapan umat ini untuk berjihad adalah dilihat dari shalat shubuhnya apakah sudah seperti shalat Jum'at atau belum.

Kemudian setelah shalat shubuhnya seperti shalat jum'at beliau memberangkatkan pasukanya untuk membebaskan Al Quds. Pada akhirnya kaum Muslimin berhasil membebaskan Al Quds untuk kedua kalinya. 

Beliau membangun Palestina baru dan semua orang bebas untuk hidup di Palestina apapun ras dan agamanya.

9. Zubair Bin Awwam (Sang pengawal Rasulullah)

Beliau termasuk yang pertama kali masuk Islam. Dan beliau juga termasuk sahabat yang dijamin masuk surga. Zubair adalah pemuda pemberani yang tidak pernah mau tertinggal didalam garis depan dalam membela Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam sehingga beliau mendapat gelar "Khawari Rasulullah" atau pembela Rasulullah.

Beliaulah dan Ali bin Abi Thalib yang berhasil mengalahkan 2 orang utusan yahudi pada perang Khaibar yang mempunyai tinggi 5 hasta.

10. Abu Ubaidah Bin Al Jarrah (orang paling amanah diumat ini)

Abu Ubaidah merupakan orang yang disebut sebagai orang yang paling amanh diumat ini, beliau adalah salah satu kandidat khalifah.

Meski bergelar Amanah beliau tidak pernah menginginkan jabatan, tetapi beliau tetap dipercaya oleh khalifah untuk memimpin perang melawan Romawi. Beliau memiliki keahlian didalam medan perang selain itu juga beliau memiliki keahlian memimpin yang tidak diragukan lagi karena beliau memiliki hati yang lembut dan lapang. [Alislamedia]

Syaikh Abdul Aziz bin baz dan seorang pencuri

S alah seorang murid Syaikh ‘Ibn Utsaimin rahimahullah menceritakan kisah ini kepadaku. Dia berkata: “Pada salah satu kajian Syaikh Utsaimin rahimahullah di Masjidil Haram, salah seorang murid beliau bertanya tentang sebuah masalah yang didalamnya ada syubhat, beserta pendapat dari Syaikh Bin Baz rahimahullah tentang masalah tersebut. Maka Syaikh Utsaimin menjawab pertanyaan penanya serta memuji Syaikh bin Baz rahimahullah. Di tengah-tengah mendengar kajian, tiba-tiba ada seorang lelaki dengan jarak kira-kira 30 orang dari arah sampingku kedua matanya mengalirkan air mata dengan deras, dan suara tangisannyapun keras hingga para muridpun mengetahuinya.

Di saat Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah selesai dari kajian, dan majelis sudah sepi aku melihat kepada pemuda yang tadi menangis. Ternyata dia dalam keadaan sedih, dan bersamanya sebuah mushhaf. Akupun lebih mendekat hingga kemudian aku bertanya kepadanya setelah kuucapkan salam: “Bagaimana kabarmu wahai akhi, apa yang membuatmu menangis?”

Maka diapun menjawab dengan bahasa yang mengharukan: “Jazakallahu khairan.” Akupun mengulangi pertanyaanku sekali lagi: “Apa yang membuatmu menangis akhi?” Diapun menjawab dengan tekanan suara yang haru: “Tidak ada apa-apa, sungguh aku telah ingat Syaikh bin Baz, maka akupun menangis.” Kini menjadi jelas bagiku dari penuturannya bahwa dia dari Pakistan, sedang dia mengenakan pakaian orang Saudi.

Dia meneruskan keterangannya: “Dulu aku mempunyai sebuah kisah bersama Syaikh bin Baz rahimahullah, yaitu sepuluh tahun yang lalu aku bekerja sebagai satpam pada salah satu pabrik batu bata di kota Thaif. Suatu ketika datang sebuah surat dari Pakistan kepadaku yang menyatakan bahwa ibuku dalam keadaan kritis, yang mengahruskan operasi untuk penanaman sebuah ginjal. Biaya operasi tersebut membutuhkan tujuh ribu Riyal Saudi (kurang lebih 17,5 juta Rupiah). Jika tidak segera dilaksanakan operasi dalam seminggu, bisa jadi dia akan meninggal. Sedangkan beliau sudah berusia lanjut.

Saat itu, aku tidak memiliki uang selian seribu Riyal, dan aku tidak mendapati orang yang mau memberi atau meminjami uang. Maka akupun meminta kepada perusahaan untuk memberiku pinjaman, Mereka menolak, Aku menangis sepanjang hari. Dia adalah ibu yang telah merawatku dan tidak tidur karena aku.

Pada situasi yang genting tersebut, aku memutuskan untuk mencuri pada salah satu rumah yang bersebelahan dengan perusahaan pada jam dua malam. Beberapa saat setelah aku melompati pagar rumah, aku tidak merasa apa-apa kecuali para polisi tengah menangkap dan melemparkanku ke mobil mereka. Setelah itu duniapun terasa menjadi gelap.

Tiba-tiba, sebelum shalat subuh para polisi mengembalikanku ke rumah yang telah kucuri. Mereka memasukkanku ke sebuah ruangan kemudian pergi. Tiba-tiba ada seorang pemuda yang menghidangkan makanan seraya berkata: “Makanlah, dengan membaca bismillah!” Aku pun tidak mempercayai apa yang tengah kualami. Saat adzan shalat subuh, mereka berkata kepadaku, “Wudhu’lah untuk shalat!” Saat itu rasa takut masih menyelimutiku. Tiba-tiba datang seorang lelaki yang sudah lanjut usia dipapah salah seorang pemuda masuk menemuiku. Kemudian dia memegang tanganku dan mengucapkan salam kepadaku seraya berkata: “Apakah engkau sudah makan?” Akupun menjawab: “Ya, sudah.” Kemudian dia memegang tangan kananku dan membawaku ke masjid bersamanya. Kami shalat subuh. Setelah itu aku melihat lelaki tua yang memegang tanganku tadi duduk di atas kursi di bagian depan masjid, sementara jama’ah shalat dan banyak murid mengitarinya. Kemudian syaikh tersebut memulai berbicara menyampaikan sebuah kajian kepada mereka. Maka akupun meletakkan tanganku di atas kepalaku karena malu dan takut.

Ya, Alloh, apa yang telah aku lakukan? Aku telah mencuri di rumah Syaikh bin Baz rahimahullah. Sebelumnya aku telah mendengar nama beliau, dan beliau telah terkenal di negeri kami, Pakistan.

Setelah Syaikh bin Baz selesai dari kajian, mereka membawaku ke rumah sekali lagi. Syaikh pun memegang tanganku, dan kami sarapan pagi dengan dihadiri oleh banyak pemuda. Syaikh mendudukanku di sisi beliau. Di tengah makan beliau bertanya kepadaku: “Siapakah namamu?” Kujawab: “Murtadho.” Beliau bertanya lagi: “Mengapa engkau mencuri?” Maka aku ceritakan kisah ibuku. Beliau berkata: “Baik, kami akan memberimu 9000 Riyal.” Aku berkata kepada beliau: “Yang dibutuhkan Cuma 7000 Riyal.” Beliau menjawab: “Sisanya untukmu, tetapi jangan lagi mencuri wahai anakku.”

Aku mengambil uang tersebut, dan berterima kasih kepada beliau dan berdoa untuk beliau. Aku pergi ke Pakistan, lalu melakukan operasi untuk ibuku. Alhamdulillah, beliau sembuh. Lima bulan setelah itu, aku kembali ke Saudi, dan langsung mencari keberadaan Syaikh bin Baz rahimahullah. Aku pergi rumah beliau. Aku mengenali beliau dan beliaupun mengenali aku. Kemudian beliaupun bertanya tentang ibuku. Aku berikan 1500 Riyal kepada beliau, dan beliau bertanya, “Apa ini?” Kujawab: “Itu sisanya.” Maka beliau berkata: “Ini untukmu.” Kukatakan: “Wahai Syaikh, saya memiliki permohonan kepada anda.” Maka beliau menjawba: “Apa itu wahai anakku?” Kujawab: “Aku ingin bekerja pada anda sebagai pembantu atau apa saja, aku berharap dari anda wahai Syaikh, janganlah menolak permohonan saya, mudah-mudahan Alloh menjaga anda.” Maka beliau menjawab: “Baiklah.” Akupun bekerja di rumah Syaikh hingga wafat beliau.

Selang beberapa waktu dari pekerjaanku di rumah Syaikh, salah seorang pemuda yang mulazamah kepada beliau memberitahuku tentang kisahku ketika aku melompat ke rumah beliau hendak mencuri di rumah Syaikh. Dia berkata: “Sesungguhnya ketika engkau melompat ke dalam rumah, Syaikh bin Baz saat itu sedang shalat malam, dan beliau mendengar sebuah suara di luar rumah. Maka beliau menekan bel yang beliau gunakan untuk membangunkan keluarga untuk shalat fardhu saja. Maka mereka terbangun semua sebelum waktunya. Mereka merasa heran dengan hal ini. Maka beliau memberitahu bahwa beliau telah mendengar sebuah suara. Kemudian mereka memberi tahu salah seorang menjaga keamanan, lalu dia menghubungi polisi. Mereka datang dengan segera dan menangkapmu. Tatkala Syaikh mengetahui hal ini, beliau bertanya: “Kabar apa?” Mereka menjawab: “Seorang pencuri berusaha masuk, mereka sudah menangkap dan membawanya ke kepolisian.” Maka Syaikhpun berkata sambil marah: “Tidak, tidak, hadirkan dia sekarang dari kepolisian, dia tidak akan mencuri kecuali dia orang yang membutuhkan.”

Maka di sinilah kisah tersebut berakhir. Aku katakan kepada pemuda tersebut: “Sungguh matahari sudah terbit, seluruh umat ini terasa berat, dan menangisi perpisahan dengan beliau. Berdirilah sekarang, marilah kita shalat dua rakaat dan (kemudian) berdoa untuk Syaikh rahimahullah. [Alislamedia]

Mudah-mudahan Alloh merahmati Syaikh bin Baz dan Ibnu Utsaimin dan menempatkan keduanya di keluasan surga-Nya. Amiin.

Di kutip dari Majalah Qiblati edisi 02 tahun III. [Alislamedia]

Jenis bicara atau suara yang membatalkan shalat

S holat adalah kumpulan gerakan dan ucapan. Dalam menjalankannya, kadang kita menemui diri sendiri atau orang lain mengeluarkan suara-suara atau ucapan yang kita sadari atau tidak,  berpotensi membatalkan sholat kita. Apa saja suara-suara atau jenis bicara itu?

1. Ketawa (biasa atau terbahak)

Mayoritas ulama seperti Al-Hanafiyah, Al-Hanabilah dan Al-Malikiyah  satu suara bahwa orang yang tertawa ketika dalam kondisi sholat, maka shalat tersebut dinilai batal.

Dari Jabir bin Abdillah bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Tertawa itu membatalkan shalat tapi tak membatalkan wudhu” (HR.Ad-Daruquthuny)

Akan tetapi, para ulama akur bahwa batasan tertawa itu adalah tawa yang sampai menimbulkan suara. Sementara apabila tawa itu hanya sekadar senyum, belum sampai batal sholatnya.

2. Bershalawat

Saat mendengar nama Rasulullah disebut, memang sangat disunnahkan untuk bershalawat. Akan tetapi bila itu diucapkan ketika shalat, maka termasuk membatalkan. Sebab, bukan bagian dari ayat Al-Quran atau bacaan sholat.

3. Mengucap atau menjawab salam

Ketika mengucap salam secara sengaja, maka shalatnya praktis batal. Seperti diketahui fungsi salam dalam shalat adalah penutup.

Dari Ali bin Abi Thalib ra. bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Kunci shalat itu adalah kesucian dan yang mengharamkannya (dari segala hal di luar shalat) adalah takbir”. (HR. Muslim)

Adalah kewajiban menjawab salam. Namun jika dilakukan dalam kondisi sholat, sahutan salam itu membuat shalat jadi batal.

4. Memberi doa kepada yang bersin

Bagi yang bersin, disunnahkan untuk ucapkan hamdalah yakni alhamdulillah. Bagi yang dengar orang yang telah bersin, disunnahkan memberi doa dengan lafal yarhamukallah. Kemudian bagi yang bersin disunnahkan menjawab dengan lafal; yahdina wa yushlihu balakum.

Namun, bila ketiga lafal tersebut dilakukan dalam sholat, maka batal sholatnya.

5. Mengucapkan lafal dalam menutup tilawah yakni Shadaqallahul-Adzhim

Tidak sedikit yang memiliki habit mengucapkan shadaqallahul-adzhim seusai tilawah Al-Quran. Sementara sebagian lagi menghukumi makruh, sebab dikhawatirkan bagian dari Al-Quran.

Terlepas dari silang pendapat di atas, yang pasti jika sedang shalat mengakhiri bacaan surat ayat Al-Quran dengan Shadaqallahul-Adzhim, maka batal sholatnya.

6. Beristirja’

Mengucapkan istirja’ yaitu ucapan inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Ucapan ini kerap digunakan ketika dalam keadaan duka entah kehilangan atau semacamnya baik diri atau atau orang lain yang kehilangan. Namun bila istirja’ diucapkan ketika dalam kondisi sholat, praktis sholatnya batal.

Wallahua’lam.

[Alislamedia/BersamaDakwah]

Alasan pentingnya belajar sirah nabawiyah

B anyak orang di kalangan umat Islam tertarik membaca biografi orang-orang terkenal dan sukses. Mereka membacanya dengan tujuan meneladani dan berusaha meniru mereka agar bisa menggapai kesuksesan serupa. Namun sayangnya, ketertarikan serupa tidak kita dapatkan pada buku-buku biografi Nabi Muhammad ï·º. Sehingga sebagian besar umat ini, tidak mengenal seseorang yang mereka sebut dalam syahadat mereka. Mereka tidak mengenal orang nomor satu dalam agama yang mulia ini.

Sirah Nabawiyah (sejarah perjalanan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam) adalah bagian dari agama Islam. Sebab, dengan sirah kita akan mengetahui kehidupan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam secara detail dalam banyak hal.

Sungguh Allah Ta’ala berfirman tentang Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam,

“Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur’an) menurut keinginannya. Tidak lain (Al-Qur’an itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya.” (QS. An-Najm: 3-4).

Allah Ta'ala berfirman,

“(mereka Kami utus) dengan membawa keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan Adz-dzikr (Al-Qur`an) kepadamu, agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan agar mereka memikirkan.” (QS. An-Nahl: 44).

Al-Bayan (penjelasan) itu mengandung makna yaitu penjelasan dengan perkataan dan perbuatan, serta dengan justifikasi atas perbuatan, sementara Sirah Nabi di dalamnya mengandung aplikasi nyata dari pesan-pesan qur`ani.

Mengapa kita haru mempelajarinya ? berikut alasan-alasanya.

1.Sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bisa dijadikan suri teladan

dengan cara mengenal sejarah perjalanannya dan petunjuk-petunjuknya. Semua itu tidak mungkin terjadi, kecuali dengan cara mengabadikan perjalanannya dengan tulisan.

2. Sirah Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah sejarah perjalanan manusia yang mulia sepanjang sejarah.

Itu adalah sejarah perjalanan penghulu anak cucu Adam Alaihissalam, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, “Saya adalah Sayyid (Penghulu) anak cucu Adam pada hari kiamat.” (HR. Muslim).

3. Sirah Nabi adalah sumber kedua dari syariat Islam.

Perlu kita tahu, sumber kedua dalam syariat Islam dapat kita pahami dengan baik ketika kita telah mempelajari sirah Nabi. Ada beberapa hal yang menjadi sumber syariat Islam. Yang pertama adalah Alquran. Dan yang kedua adalah sunnah Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam. Sunnah sendiri berarti segala perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi.

4. Mengenal sosok Nabi Muhammad

Rasulullah ï·º adalah manusia terbaik. Beliau juga penutup para nabi dan rasul serta yang terbaik di antara mereka. Tokoh yang satu ini adalah tokoh terbesar dalam sejarah manusia, dari manusia pertama, Adam, hingga kelak terjadinya kiamat.

Tokoh satu ini sangat layak untuk dipelajari perjalanan hidupnya. Banyak alasan mengapa perjalanan hidup (sirah) beliau layak dipelajari. Alasan yang paling utama tentu saja, karena beliau seorang rasul, utusan Rab penguasa alam semesta. Jika Allah menghendaki, tentu Dia mampu berbicara kepada para hamba-Nya secara langsung. Namun Allah tidak menghendaki yang demikian, ia mengangkat seorang utusan yang menjadi perantara Dia dan hamba-hamba-Nya. Allah memilih beliau  dari seluruh hamba-hamba-Nya.

“Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Alquran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (QS:An-Najm: 4).

5. Menimbulkan Kecintaan Kepada Nabi

Seseorang wajib mengupayakan bagaimana agar ia bisa mencintai Nabi ï·º. Karena mencintai beliau ï·º adalah sebuah kewajiban. Cinta kepada beliau harus di atas cinta kepada seluruh makhluk lainnya.

“Salah seorang di antara kalian tidak beriman (dengan sempurna) sampai aku lebih dicintainya dari anak dan kedua orang tuanya serta seluruh manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim).

6. Ilmu Sirah Nabawiyah adalah ilmu yang luas.

Ruang lingkupnya adalah semua macam ilmu pengetahuan agama, karena dengan ilmu sirah, kita bisa mengetahui banyak hal yaitu akidah, hukum, akhlak dan moral, dan ilmu dalam mendakwahi manusia agar kembali kepada Allah Ta’ala. [Alislamedia]

Umat Muhammad yang tidak mendapat maaf
T elah kita ketahui bahwa seluruh Umat Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam akan mendapat syafaat. Namun, ada hal yang membuat kita harus waspada yaitu tidak semua umat Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam mendapat maaf.

Ada sebuah peringatan besar yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam melalui salah satu sabdanya. Ialah hadits dari sahabat mulia Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari Rahimahullahu Ta’ala.

Hadits yang terdapat dalam kitab Shahih Bukhari No 6069 ini harus membuat kita khawatir. Di sana disebutkan satu golongan yang tidak mendapatkan maaf dari Allah Ta’ala ketika golongan lain mendapatkannya. Mirisnya, golongan ini semakin bertumbuh jumlahnya.

“Seluruh umatku mendapatkan maaf, kecuali al—Mujahirun. Yang termasuk mujahir adalah seseorang yang pada malam harinya melakukan perbuatan (buruk), pagi harinya Allah Ta’ala tutupi perbuatan itu, tapi dia malah berkata, ‘Wahai Fulan, semalam aku telah melakukan ini itu.’ Padahal saat dia bermalam, Allh Ta’ala telah menutup keburukannya, tapi dia justru membukanya di pagi harinya.”

Menerangkan riwayat ini, Syaikh Musthafa al-Bugha mengatakan, “Al-Mujahirun adalah orang yang menampakkan maksiat dan kefasikannya.”

Semua keturunan Adam pasti pernah melakukan dosa atau maksiat karena memang manusia diciptakan dalam keadaan tidak sempurna. Namun, Allah maha pengmpun lagi penyayang yang Insyallah akan memaafkan umatnya bagi yang meminta maaf/taubat.

Tapi, yang membuat Allah tidak mau memaafkan golongan ini adalah ia menjadikan kemaksiatan/dosanya sebagai kebangganya bahkan hingga mereka memamerkan dosa/maksiat mereka sampai hal tersebut terlihat lumrah dan biasa.

Ustadz Farid Nu’man Hasan menjelaskan, “Bukan termasuk al-Mujahirun orang yang mengisahkan keburukan masa lalu jika ada kebutuhan syar’i; untuk diambil pelajaran, bukan untuk dibanggakan.”

Dalam zaman teknologi ini kita dapat menemui hal seperti ini dimana-mana, begitu miris ketika melihat orang-orang yang ternyata mereka merupakan seorang muslim/muslimah namun mereka menunjukan kemaksiatanya secara terang-terangan dalam jagad maya entah dalam sebuah photo/video. Ditambah setelah mereka menyebarkan kemaksiatan dijagad maya banyak sekali orang tertarik/terhibur dengan hal tersebut hingga menjadikan hal-hal yang sangat tercela sekalipun sebagai sebuah trend dan menjadikan tersebut sebagai kemajuan zaman.

Semoga kita terlepas dari sifat tersebut. Aamiin.

Wallahu A'lam. [Alislamedia]

Keutamaan Dakwah yang perlu diketahui

Dakwah adalah aktivitas menyeru manusia kepada Allah swt dengan hikmah dan pelajaran yang baik dengan harapan agar objek dakwah (mad’u) beriman kepada Allah SWT, menjalankan agama Islam sebagaimana yang diajarkan Allah dan rasulNya.

Dakwah menduduki posisi yang paling utama dalam agama Islam. Dakwah merupakan kewajiban dan sekaligus misi utama kaum muslimin di dunia ini.

Di samping itu, dakwah juga menjadi sarana agung untuk mendekatkan diri kepada Allah, pondasi kuat terciptanya keshalehan sosial dan individual.

Allah Ta’ala memuji orang-orang yang menjadikan dirinya bagian dari pelaku dakwah. Sunguh, Allah Ta’ala berfirman,

“Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, “Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?” (QS. Fushshilat: 33).

Beberapa Keutamaan Dakwah:

  1. Dakwah menjadi utama karena ia adalah muhimmatur rusul (tugas para nabi dan rasul).
  2. Dakwah menjadi utama karena ia adalah ahsanul a’mal (sebaik-baik amal).
  3. Dakwah menjadi utama karena dengan berdakwah seorang muslim meraih pahala yang teramat besar (al-hushul ‘alal ajri al-azhim).
  4. Dakwah menjadi utama karena dapat menyelamatkan da’i dari azab Allah swt dan pertanggungjawaban di akhirat.
  5. Dakwah menjadi utama karena ia adalah jalan menuju khairu ummah (terbentuknya umat yang terbaik).

Banyak ayat Al-Quran dan hadits Rasulullah saw yang mengemukakan fadhail (keutamaan) dakwah yang sangat mulia. Dengan mengetahui, memahami, dan menghayati keutamaan dakwah ini seorang muslim akan termotivasi secara kuat untuk melakukan dakwah. Mengetahui keutamaan dakwah termasuk faktor terpenting yang mempengaruhi konsistensi seorang muslim dalam berdakwah dan menjaga semangat dakwah, karena keyakinan terhadap keutamaan dakwah dapat menjadikannya merasa ringan menghadapi beban dan rintangan dakwah.

1.  Dakwah adalah Muhimmatur Rusul (Tugas Utama Para Rasul alaihimussalam)

Para rasul alaihimussalam adalah orang yang diutus oleh Allah swt untuk melakukan tugas utama mereka, yakni berdakwah kepada Allah. Keutamaan dakwah terletak  pada disandarkannya kerja dakwah ini kepada manusia yang paling utama dan mulia yakni Rasulullah saw dan saudara-saudara beliau para nabi & rasul alaihimussalam

Katakanlah (Hai Muhammad): "Inilah jalanku: aku dan orang-orang yang mengikutiku berdakwah (mengajak kamu)  kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik". (Yusuf (12): 108).

Ayat di atas menjelaskan jalan Rasulullah saw dan para pengikut beliau yakni jalan dakwah. Maka barangsiapa mengaku menjadi pengikut beliau saw, ia harus terlibat dalam dakwah sesuai kemampuannya.

2.  Dakwah adalah Ahsanul A’mal (Amal yang Terbaik)

Dakwah adalah amal yang terbaik, karena da’wah memelihara amal Islami di dalam pribadi dan masyarakat. Membangun potensi dan memelihara amal sholeh adalah amal da’wah, sehingga da’wah merupakan aktivitas dan amal yang mempunyai peranan penting di dalam menegakkan Islam. Tanpa da’wah ini maka amal sholeh tidak akan berlangsung.

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang berdakwah (menyeru) kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (Fushilat (41): 33).

3.  Para da’i akan memperoleh balasan yang besar dan berlipat ganda (al-hushulu ‘ala al-ajri al-‘azhim).

Sabda Rasulullah saw kepada Ali bin Abi Thalib: “Demi Allah, sesungguhnya Allah swt memberikan hidayah kepada seseorang dengan (da’wah)mu, maka itu lebih baik bagimu dari unta merah.” (HR. Bukhari, Muslim & Ahmad).

Ibnu Hajar Al-‘Asqalani ketika menjelaskan hadits ini mengatakan bahwa: “Unta merah adalah kendaraan yang sangat dibanggakan oleh orang Arab saat itu.”

Hadits ini menunjukkan bahwa usaha seorang da’i menyampaikan hidayah kepada seseorang adalah sesuatu yang amat besar nilainya di sisi Allah swt, lebih besar dan lebih baik dari kebanggaan seseorang terhadap kendaraan mewah miliknya.

“Wahai Ali, sesungguhnya Allah swt memberikan hidayah seseorang dengan usaha kedua tanganmu, maka itu lebih bagimu dari tempat manapun yang matahari terbit di atasnya (lebih baik dari dunia dan isinya). (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak).

4.  Da’wah dapat menjadi penyelamat dari azab Allah swt (An-Najatu minal ‘Azab)

Da’wah yang dilakukan oleh seorang da’i akan membawa manfaat bagi dirinya sebelum manfaat itu dirasakan oleh orang lain yang menjadi objek dawahnya (mad’u). Manfaat itu antara lain adalah terlepasnya tanggung jawabnya di hadapan Allah swt sehingga ia terhindar dari adzab Allah.

Tersebutlah sebuah daerah yang bernama “Aylah” atau “Eliah” sebuah perkampungan Bani Israil. Penduduknya diperintahkan Allah untuk menghormati hari Jumat dan menjadikannya hari besar, namun mereka tidak bersedia dan lebih menyukai hari Sabtu. Sebagai hukumannya Allah swt melarang mereka untuk mencari dan memakan ikan di hari Sabtu, dan Allah membuat ikan-ikan tidak muncul kecuali di hari Sabtu. Sekelompok orang kemudian melanggar larangan ini dan membuat perangkap ikan sehingga ikan-ikan di hari Sabtu masuk ke dalam perangkap lalu mereka mengambilnya di hari ahad dan memakannya. Sementara orang-orang yang tidak melanggar larangan Allah terbagi menjadi dua kelompok yaitu mereka yang mencegah kemunkaran dan mereka yang diam saja.

Terjadilah dialog antara orang-orang yang diam saja dengan mereka yang  berdakwah mengingatkan saudara-saudaranya yang melanggar larangan Allah. Dialog ini disebutkan dalam Al-Quran:

"Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri[3] yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu[4], di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik. Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: "Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?" Mereka menjawab: "Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu[5], dan supaya mereka bertakwa. Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim dengan siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik." (Al-A’raf (7): 163-165).

Dalam ayat diatas disebutkan jawaban orang-orang yang berdakwah ketika ditanya mengapa mereka menasehati orang-orang yang melanggar perintah Allah:

Yaitu: pertama, agar menjadi argumentasi & penyelamat kami dihadapan Allah swt.
Kedua, agar mereka bertaqwa.
Dan secara tegas Allah menyelamatkan orang-orang yang melarang perbuatan maksiat dari adzab-Nya.

Da’wah dan amar ma’ruf nahi munkar adalah kontrol sosial yang harus dilakukan oleh kaum muslimin agar kehidupan ini selalu didominasi oleh kebaikan. Kebatilan yang mendominasi kehidupan akan menyebabkan turunnya teguran atau adzab dari Allah swt.

5.  Da’wah adalah Jalan Menuju Khairu Ummah

Rasulullah saw berhasil mengubah masyarakat jahiliyah menjadi umat terbaik sepanjang zaman dengan dakwah beliau. Dakwah secara umum dan pembinaan Da’i sebagai asset SDM dalam dakwah secara khusus adalah jalan satu-satunya menuju terbentuknya khairu ummah yang kita idam-idamkan. Rasulullah saw melakukan tarbiyah mencetak kader-kader dakwah di kalangan para sahabat beliau di rumah Arqam bin Abil Arqam ra, beliau juga mengutus Mush’ab bin Umair ra ke Madinah untuk membentuk basis dan cikal bakal masyarakat terbaik di Madinah (Anshar).

Jalan yang ditempuh oleh Rasulullah saw ini adalah juga jalan yang sepatutnya ditempuh untuk mengembalikan kembali kejayaan umat Islam. Imam Malik bin Anas ra berkata:

Akhir umat ini tidak menjadi baik kecuali menggunakan cara yang digunakan untuk memperbaiki generasi awalnya. (Nashiruddin Al-AlBani, Fiqhul Waqi’ hlm 22).

Umat Islam harus memainkan peran dakwah & amar ma’ruf nahi munkar dalam semua kondisi dan era, baik ketika memperjuangkan terbentuknya khairu ummah maupun ketika cita-cita khairu ummah itu telah terwujud. Allah swt berfirman:

Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (Ali Imran (3): 110).

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

“Barangsiapa yang mengajak kepada kebaikan, maka dia akan selalu mendapatkan pahala yang sama dengan pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.

Barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan, maka dia selalu mendapatkan dosa yang sama dengan dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.” (HR. Muslim).

Wallahu A'lam.

Model playboy ini masuk Islam

Ada sebuah kisah menarik dari negara tetangga. Bahwa seorang model cantik playboy asal Malaysia memilih untuk mengucapkan 2 kalimat syahadat. Felixia Yeap telah resmi menjadi seorang muslimah setelah ia memutuskan untuk memeluk Islam dan menjadi mualaf.

Berawal dari sebuah casting iklan jilbab, Felixia mulai merasakan kedamaian dalam hatinya. Hal tesebut menjadi salah satu faktor ia memutuskan untuk menjadikan Islam sebagai jalan hidup barunya. Mualaf asal Malaysia ini merasa "dilahirkan kembali" setelah mengucapkan 2 kalimat syahadat dan menjalani hidup sebagai muslimah dengan hijabnya yang menjadi identitas barunya.

"Saya berharap bahwa orang-orang berdoa agar saya tetap teguh dan berkomitmen untuk perjalanan baru saya sebagai seorang Muslim. Hanya Allah yang bisa membayar semua doa-doa Anda," kata mantan model Playboy itu di Malaysia.

Ia memululai karirnya pada tahun 2008 dan mulai belajar islam sejak 2013. Akhirnya Felixia memtuskan untuk memeluk Islam pada tahun 2014. Meskipun masih bergelut didunia modeling tapi ia memilih modeling dengan konsep hijab/jilbab.

Perbincanganpun mulai bermunculan, statement masyarakat tentang kepindahan kepercayaan Yeap pun bervariasi, ketika sebagian masyarakat bersyukur selalu ada yang memfitnahnya dengan mengatakan bahwa kepindahan Yeap hanyalah sebuah caranya untuk mendapatkan simpati publik. Namun, Yeap membantahnya dengan mengatakan ""saya rasa tidak layak lagi untuk menunjukkan aurat saya kepada orang-orang. Saya berjilbab ini dalam rangka taat sebagai seorang Muslim," Jawabnya.

Semoga semakin banyak orang yang mendapat hidayah, Aamiin...

Video ceramah Dr Zakir Naik diperiksa

Pemerintahan negara Bangladesh waktu lalu melarang penyiaran Peace TV milik Dr Zakir Naik, dengan alasan bahwa video ceramah-ceramah Dr Zakir Naik telah memprovokasi kelompok militan untuk melakukan aksi pengeboman di Dhaka.

Setelah tudingan tersebut akhirnya polisi Mumbai mulai menyelidiki video-video ceramah pendakwah asal India tersebut dan hasilnya dituangkan dalam laporan pendahuluan. Hasil menunjukan bahwa sejauh ini Dr Zakir Naik tidak dapat dijerat dengan pasal Hate Speech karena polisi Mumbai tidak menemukan hal-hal yang bisa dijadikan sebuah bukti melainkan seluruh ceramahnya obyektif dan tidak mengandung unsur provokatif.

Dalam investigasi tersebut sekitar 20 polisi terlibat dalam penyelidikan video-video Dr Zakir Naik seperti yang dilansir Hindustantimes.

Pemerintah Bangladesh melarang penyiaran Peace TV pada 10 Juli 2016 karena mereka beralasan bahwa ceramah-ceramah beliau menginspirasi kelompok-kelompok radikal seperti kelompok militan yang meneror kafe Dhaka pada 1 Juli 2016 lalu.

KH Abdullah Gymnastiar

Ulama kelahiran kota Bandung ini sudah tidak asing dikepala masyarakat Indonesia, ya KH Abdullah Gymnastiar. Namun, beliau akrab disapa dengan nama Aagym.

Beliau mengungkapkan bahwa sangat wajar apabila warga Indonesia mengharapkan pemimpin muslim, karena Indonesia adalah negara dengan penduduk mayoritas muslim.

"Kalau umat islam ingin dipimpin oleh umat islam lagi, maka itu wajar banget, super wajar. Udah mayoritas, ingin dipimpin oleh yang ngerti." Pungkasnya dalam Tausyiahnya di kajian tauhid dan silaturahmi akbar para penghafal Al-Qur'an di mesjid Istiqlal Jakarta, Ahad (12/2/2017).

lanjutnya beliau mempertanyakan bahwa bagaimana mungkin seorang pemimpin nonmuslim/tidak beriman kepada Allah Azza wa jalla dapat membimbing orang untuk beriman, dan mana mungkin seorang pemimpin dapat mengajak orang islam untuk mencintai Al-Qur'an dan mensuri tauladani akhlak Rasul bila ia tidak mencintainya.

"Bagaimana mengajak kita mensuri tauladani akhlak Rasul, tidak mengenal dan tidak beriman kepada kenabian Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam." Ungkapnya.

dan Aagym melengkapinya dengan pernyataan bahwa seorang pemimpin bila hanya membangun lahiriyah warganya maka tidak bernilai, tapi juga harus dengan membangun iman, akhlak dan amal shaleh.

"Pemimpin yang baik itu bukan hanya membangun lahiriyah warganya, tapi yang paling penting membangun iman, akhlak, dan amal shalehnya. Setujua hadirin ?!".


Sirathal Mustaqim bukanlah jalan yang mudah

Sirathal Mustaqim berarti jalan Allah Ta'ala yang lurus. Namun, ia bukanlah jalan lurus yang kita bayangkang. Ada begitu banyak godaan di sepanjang jalan tersebut. Di kanan dan kirinya. Di depan dan belakang orang yang melangkah menujunya. Bukan godaan dan bisikan yang ringan. Ianya merupakan tawaran yang sangat menggiurkan lagi sesuai dengan kecenderungan nafsu manusia.

Di dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, Imam Ibnu Katsir Rahimahullahu Ta’ala mengutip riwayat Imam Ahmad bin Hanbal, Imam at-Tirmidzi, dan Imam an-Nasa’i Rahimahumullahu Ta’ala dengan status hasan gharib. Dalam hadits yang panjang ini, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam memberikan perumpaan yang sangat gamblang tentang shirathal mustaqim.

Shirathal mustaqim ibarat sebuah jalan. Di sekelilingnya terdapat pagar. Di sana juga terdapat banyak pintu yang memiliki tirai dan penyeru. Para penyeru senantiasa berkata kepada orang yang melalui jalan itu dengan berkata, “Wahai manusia, masuklah kalian ke dalam shirathal mustaqim. Dan janganlah berpecah belah.”

Di atas shirath juga terdapat celah yang ada penyerunya. Tatkala ada orang yang berusaha membuka celah tersebut, penyeru di sana segera berkata keras, “Celakalah engkau! Janganlah engkau membukanya! Jika dibuka, engkau akan terperosok ke dalamnya.”

Di akhir riwayat, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam menjelaskan bahwa yang dimaksud shirathal mustaqim adalah agama Islam. Pagar-pagar di sekitar shirath merupakan simbol dari hukum-hukum Allah Ta’ala. Sedangkan pintu-pintu di sekelilingnya yang senantiasa terbuka dalah semua jenis larangan Allah Ta’ala.

Para penyeru di sekitar shirath ialah al-Qur’an al-Karim. Sedangkan penyeru yang berada di atas shirath adalah penasihat Allah Ta’ala yang berada di setiap hati orang-orang Islam.

Ini merupakan penjelasan yang sangat jelas bagi kita, bahwa sirathal mustaqim merupakan jalan yang lurus, terang dan menuntuk kita ke surgaNya. Semua itu penuh dengan godaan yang siap menghadang kita, banyak sekali hal yang harus diperhatikan dan kita amalkan agar kita bisa melwati jalan yang lurus ini hingga kita dapat sampai surgaNya.

Ya Allah kuatkanlah iman kami, pegangkanlah islam kedalam hati kami hingga akhir hayat kami, kumpulkanlah kami bersama orang-orang yang engkau cintai, bersama orang-orang yang berhasil melalui jalan yang lurus ini. Aamiinn.

Wallahu A'lam.

Rasulullahpun persingkat Shalatnya

Shalat merupakan saran penyejuk hati dan istirahat untuk baginda Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasalam. Beliau sangat khusyuk dalam setiap shalatnya dan selalu memanjangkan berdirinya, sampai-sampai Rasulullah bengkak karna kakinya terlalu lama berdiri untuk shalat.

Namun ada suatu yang hal berbeda yakni, Rasulullah pernah mempersingkat shalatnya saat mengimami shalat. Seperti hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim Rahimahullahu Ta'ala ketika tidak seperti biasanya Beliau mempercepat shalatnya.

Annas bin Malik Radhiyallahu 'anhu mengisahkan bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasalam bersabda "Sungguh, aku sedang melaksanakan shalat. Pada saat itu, aku ingin memanjangkan bacaan shalat. Kemudian, aku mendengar tangisan anak kecil, lalu aku mempersingkat bacaan shalatku. Karena aku mengetahui perasaan kasih ibunya saat mendengarkan tangisan anaknya."

Sebuah teladan yang luar biasa, ini merupakan bentuk akhlak yang sangat mulia dari Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam. Sejatinya shalat yang khusuk tidak dihitung dengan panjang tidaknya shalat kita.

Ketika Rasulullah terbiasa dengan bacaan yang panjang, beliau memperpendek shalatnya hanya karena mendengar tangisan seorang anak dan mengetahui kasih ibunya kepada seorang anak sehingga beliau memperpendeknya agar ibunya dapat menenagkan anaknya.

Dari kisah inipun kita dapat mengambil hikmah terutama bagi para imam shalat, untuk tidak memanjangkan shalatnya, bukan sebuah hal yang bijak sana ketika seorang imam memanjangkan bacaan shalatnya padahal ia sedang mengimami shalat fardhu, Banyak orang yang sedang lemah kondisinya, atau ia sedang dalam perjalanan, hanya untuk mendapat sanjungan bahwa ia seorang penghafal Quran yang merdu suaranya. Kecuali ia telah memberi tahu sebelumnya kepada jamaah mengenai hal itu atau memang telah menjadi kebiasaan dimesjid itu.

Dalam hadits ini kita mengetahui akhlak Rasulullah yang sangat mulia, sampa-sampai beliau bisa berempati dengan merasakan seperti yang umatnya rasakan. Sungguh tiada teladan yang lebih baik dari Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam.

Wallahu A'lam.

Apa kabar imanmu hari ini?

Pada suatu hari, ada 3 orang langit sedang berkumpul. Yakni Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib dan Hudzaifah. Lalu setelah itu Umar bertanya kepada Hudzaifah "Bagaiman keadaan imanmu pagi ini wahai Hudzaifah ?" Hudzaifahpun menjawab "Wahai Amirul Mukminin, pagi ini aku tidak menyukai sesuatu yang haq, aku menyukai yang fitnah, aku shalat tanpa wudhu dan aku memiliki yang Allah Subhanahu Wata'ala tidak milik.".

Mendengar jawab seperti itu Umar jelas marah kepada Hudzaifah, namun beruntung Ali menimpali hal tersebut dengan pertanyaan "Mengapa engkau marah wahai Amirul Mukminin, tentu aku akan menjawab hal yang sama bila ditanyai itu.".

"Adalah benar yang dikatakan Hudzaifah tentang imanya pagi ini." Lanjut Ali menjelaskan. Sementara itu Hudzaifah hanya tersenyum kepada Ali. "Adapun kecintaanya kepada fitnah adalah pada anak-anak dan hartanya sebagaimana firman Allah :"Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah fitnah cobaan." (QS. At-Taghabun:15) "Adapun kebencianya kepada haq adalah kepada kematian, karena kematian adalah suatu hal yang pasti terjadi, dan aku membenci hal tersebut. Lalu shalat tanpa wudhu adalah kondisi aku bershalawat kepada Allah, jadi tidak memerlukan wudhu. Dan aku memiliki yang Allah tidak miliki adalah anak dan istri, bukankah Allah tidak memiliki keduanya ?"

Subhanallah, sungguh luar biasa, mereka adalah orang-orang langit generasi emas zaman dahulu, dan sebaik-sebaik zaman. Perkataanya adalah doa, diamnya adalah dzikir bahkan saat bersenda gurau/cadaanya pun mengandung pesan moral yang sangat dalam.

Apa kabar imanmu hari ini ? adalah sebuah pertanyaan yang menunjukan iman seseorang itu sendiri, karena biasanya kita hanya bertanya sebuah pertanyaan basa-basi kepada orang lain. "Apa kabar ?" "Mau kemana ?" tapi orang-orang besar beriman tidak menggunakan pertanyaan itu saat bertemu, melainkan "Apa kabar imanmu hari ini ?" karena iman yang menjaga kita setiap saat, imanlah yang membuat kita mulia dimata Allah, iman yang membuat hati kita selalu berdzikir kepadaNya.

Bila kita melihat budaya barat yang katanya bagus dengan membiasakan bertanya "Sudah baca buku apa hari ini ?" atau pertanyaan lain yang dikira bisa membangkitkan semangat kita dalam menjalani hidup dan bermanfaat. Tapi kita harus lebih menggunakan pertanyaan yang lebih mendalam, yang menyangkut hidup kita di dunia maupun di akhirat dan tentunya menyangkut seluk-beluk hidup kita di dunia yaitu "Apa kabar imanmu hari ini ?.

Sebaiknya dalam menjalani hari kita mengawali dengan bercermin kepada diri kita, apakah iman kita sudah benar ? apakah iman kita sedang compang-camping? apakah iman kita sedang naik atau turun ? karena dengan baiknya iman didiri kita maka dengan mudahlah perkerjaan-pekerjaan dan ilmu-ilmu yang kita pelajari saat kita jalani. Maka saya sebagai penulis ingin menanyakan "Apa kabar imanmu hari ini ?".

Allah ada dimana-mana?

Bila kita ditanya tentang keberadaan Allah Subhanahu Wata'ala tentu kita menjawab Allah itu ada, dan bagi orang beriman tidak bisa menolaknya. Dan bila Allah tidak memberi tahu tantang suatu hal maka kita akan menjawab tidak tahu. Begitu juga dengan pertanyaan "apakah Allah ada dimana-mana ?".

Namun, jawaban dari pertanyaan tersebut dapat membedakan pemikiran seorang muslim dengan non-muslim. Karena semua orang non-muslim mempercayai apa yang mereka lihat, yang mereka sebut hal tersebut rasional. Mereka menyembah sesembahan yang berbentuk, mereka membutuhkan sebuah wujud untuk disembah.

Menariknya, bila ditanya tentang sifat-sifatnya mereka terlihat kebingungan dan dapat dengan mudah kita menyangkalnya dengan akal kita bahkan hanya dengan logika sederhana.

Apakah Allah Subhanahu Wata'ala ada dimana-mana ?

Menurut Ustadz Ahmad Sarwat, Lc., MA melalui laman Rumah Fiqih, mengenai keterangan Allah SWT itu ada di mana-mana, sama sekali sebagai seorang muslim kita tidak mendapatkan dalil yang sharih. Paling jauh ada sebuah ayat Al-Qur’an berikut ini:

Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hadid: 4)

Kata ma’a (lihat dalam kalimat bahasa Arabnya) tidak bermakna menunjukkan tempat ‘seseorang’ berada. Mengapa? Sebab dalam percakapan (sehari-hari), kita bisa mengatakan bahwa saya menyertaimu, meski pada faktanya tidak duduk atau jalan berduaan. Sebab, kebersamaan Allah SWT dalam ayat ini adalah berbentuk muraqabah (pengintiman atau pengawasan).

Kita juga dapat melihat bahwa Allah "memberi tahu" posisinya dalam firmanNYA :

“Yang Maha Pemurah itu berada di atas ‘Arsy bersama-sama”.(QS Thaha: 5)

atau dalam hadits :

Dari Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah Saw. bersabda, ”Kasihanilah yang bumi maka kamu akan dikasihani oleh Yang di Langit”. (HR. Tirmizi).

Dalil yang menyebutkan Allah berada dilangit, di arsy atau di tempat yang tinggi itu sangat banyak dalam Al-Quran ataupun Hadits.

Kita juga telah mengtahui hadits shahih yang "memberi tahu" informasi posisi Allah, yaitu :

“Jangan kamu sedih, Allah beserta kita.” Dalam kalimat tersebut bukan berarti Allah SWT berada di situ

Sehingga tidak ada bukti yang sharih bagi kita untuk menjawab pertanyaan "Apakah Allah dimana-mana ?" atau "Dimanakah Allah ?" Cukup kita imani bahwa sesungguhnya Allah Subhanahu Wata'ala Maha dekat, Maha mengetahui dan Maha melihat atas segala hal yang kita kerjakan.

Wallahu A'lam.

Al Islam Media

{picture#https://3.bp.blogspot.com/-V4XUeP9LVA8/WLwqjo21LNI/AAAAAAAAARw/SGjAYHt5FwEOpcj3egrtlDJ64MnIQWlXwCLcB/s1600/logo-Normal.jpg} Alislamedia adalah sebuah website yang dibangun dengan tujuan untuk berdakwah dijagad maya dengan ajaran yang sesuai dengan Ahlu Sunnah Wal Jamaah. {facebook#https://www.facebook.com/Al-Islam-Media-951541374980584/} {twitter#https://twitter.com/alislamedia} {google#https://plus.google.com/112566233403143663912}
Powered by Blogger.